Minggu, 25 Maret 2012

unsur intrinsik sastra/wacana


SASTRA BAHASA JAWA :
1.      Unsur intrinsik Sastra/isi wacana
Unsur Intrinsik sastra antarane yaiku :
a.       Plot ( Alur Cerita ) yaiku reroncening kadadeyan kang dironce lan direka kang dadi lakone cerita.
b.      Watak yaiku kualitas tokoh, kualitas nalar lan jiwane sing mbedakake karo paraga liyane.

c.       Pebokohan yaiku kalungguhane paraga jroning cerita. Ana kang dadin paraga punjer ( tokoh sentral ) arupa paraga punjer ( protagonist lan antagonis ) utawa paraga ngisoran ( tokoh bawahan ).

d.      Point Of view ( Sudut pandang ), yaiku kalungguhane pengarang jroning crita
e.      Setting ( Latar Belakang ), yaiku wektu, kahanan, utawa papan kakadeyan jroning crita.
f.        Amanat yaiku gagasan ( pesan ) sing pengindikandhake pengarang marang kang maca utawa ngrungokake

Gamelan


FILOSOFI GAMELAN DALAM ISLAM
Negara yang maju adalah negara yang dapat menghargai kebudayaannya sendiri. hmm... itu yang pengen banget aku sampaikan. Sebuah kata-kata yang dapat kita jadikan cerminan untuk negeri ini. Bukan mengapa atau bagaimana. Tapi kita bisa secara jelas melihat realitas yangterjadi selama ini. Ya, Apresiasi kita terhadap budaya masih minim. Hal ntu terbukti dari sedikitnya peminat Musik gamelan. Ya, dalam postingan ini aku pengen ngebahas tentang Gamelan. Sebuah Perpaduan musik yang sarat penuh makna.



Filosofi Gamelan    
Gamelan berasal dari kata gamel yang artinya melakukan, gamelan pertama di buat pada tahun 167, dan terbuat dari bambu dan gamelan itu orkestranya orang jawa. Gamelan itu banyak mengandung filosofi contohnya: Bunyinya: nang ning nung neng nong. Nang (menang), ning (wening, berfikir) nung (ndhunung, berdo’a ), neng (meneng, diam), nong (Tuhan). Namanya: G (gusti), A (alloh), M (maringi), E (elmu), L (lakonono), A (ajaran), N (nabi).  



TATA CARA MEMAINKAN GAMELAN : 
1. Dalam memainkan gamelan kita harus mempelajari unsur-unsur yang menunjang, seperti aturan
    main, tata susila, rasa kebersamaan dan kepekaan emosional.
2. Dilakukan dengan sikap yang baik dan duduk bersila. 
3. Masuk areal gamelan tidak boleh melangkai alat gamelan.



MACAM-MACAM INSTRUMENT GAMELAN: 

1. Bonang barung dan bonang penerus:
 Ricikan yang berbentuk pencon yang diletakkan diatas rancakan dengan susunan 2 deret yaitu bagian atas disebut brunjung dan bagian bawah disebut dhempok. Terdiri dari 2 rancak. 1 rancak untuk laras slendro yang berisi 10/ 12 pencon, dan laras pelok berisi 14 pencon.

2. Wilahan (terdiri dari): 
• Saron 1 dan 2 
• Demung 
• Slentem
• Peking
  Wilahan berbentuk pipih terletak diatas rancakan yang terbuat dari kayu, ada 2 rancak, 1 rancak untuk laras slendro, dan 1 rancak untuk laras pelog

 3. Kempul
 Kempul menandai aksen-aksen penting dalam kalimat lagu/ gending untuk menegaskan ketukan

4. Gong ( Gong gede dan gong suwukan )
 Gong menandai permulaan dan akhiran gending dan memberikan rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu.

 5. Gambang 
Gambang ada3 rancak dengan bilah yang di buat dari kayu, 1 reancak untuk slendro, 2 rancak untuk pelok, masing-masing rancak terdiri dari 21 bilah mulai dari nada 5 sampai dengan nada 5.

6. Gender ( Gender barung dan gender penerus )
 Bentuk bilah menggunakan tabung atau bumbungan yang di buat dari bamboo. Sebagai resonator. Gender barung berisi 14 bilah, gender penerus 14 bilah.

7. Kethok kenong 
Dalam memberi batasan sturktur suatu gending, kenong adalah instrument kedua yang peling penting setelah gongdan menuntun alur l

8. Celempung
 Celempung instrument kawat petik. Kawatnya terdiri dari 13 pasang ditegakkan antara paku atas dan bawah, ada 3 buah satu untuk laras slendro dan 2 untuk laras pelok

9. Kemanak
 Bentuknya seperti buah pisang, untuk mengiringi tari buidaya dan srimpi 

10. Khendang Kendhan
Dimainkan dengan jari dan telapak tangan, Kendhang yang menentukan irama dan tempo, (menjaga keajekan tempo, menuntun peralihan cepat atau lambat, menghentikan irama gamelan). Macam kendhang. ( ada kendang gede, kendang wayangan, kendshang ciblon, dan ketipung).

11. Rebab 
Rebab berbentuk biola. Nabuhnya dengan cara digesek 

12. suling (Terbuat dari Bambu yang di lubangi )

13. sitter
 Sliter instrument kawat petik yang terdiri dari 13 pasang, (alat ini lebih kecil dari celempung)


 CARA MEMBUNYIKAN GAMELAN: 

1. Dikebuk Contoh: Bedhuk, Kendang 
2. Dipukul Contoh : Gender, gambang, kemanak,
    kecer, saron, bonang, kenong, kempul, gong. 
3. Digesek : Contoh : Rebab 
4. Dipetik Contoh : Celempung dan sitter 
5. Ditiup Contoh : Suling.  







PERAN RICIKAN / INSTRUMENT GAMELAN: Masing-masing instrument mempunyai perbedaan bantuk, peran dan fungsi. Untuk menyatukan hal tersebut, ada pembagian tugas dari masing-masing instrument, yaitu :

• Pamurba wirama 
   Bertugas untuk menguasai irama dalam sajian, menentukan tempo dan volume serta menghentikan   gendhing. Instrument kendhang.
 • Pamurba lagu :
 Bertugas penetu dan penuntun lagu, menunjukan nafas, jiwa, dan karakter gendhing yang disajikan. Instrument Rebab, gender, bonang. 
• Pamangku wirama 
  Bertugas menjaga irama, mempertegas tempo yang telah adea. Instrument Kethuk,kenong,kempyang,kempul dan gong
 • Pamangku lagu 
   Bertugas memjalankan lagu yang sudah ada, serta mempertegas melodi. Instrument Gender,Saron,  demung dan peking. 
• Pangrengga lagu 
  Bertugas mengisi lagu. Instrument Gender penerus, suling, celempung dan sitter.


Nilai-Nilai Strategis Dalam Gamelan 
Menurut Judith Becker dalam buku, “Gamelan Stories: Tantrism, Islam, and Aesthetics in Central Java”, mengemukakan bahwa pada zaman pertengahan, di Indonesia, elemen Gamelan digunakan sebagai media pemujaan eksternal dan internal. Dia mengutip Sastrapustaka yang mengungkapkan makna esoteris nada-nada Gamelan yang berhubungan dengan chakra, panca indera dan rasa. Gamelan sebagai yantra, alat, dapat membantu tahapan meditasi sebelum mencapai keadaan Samadhi/Semedi. Melalui media musik tersebut orang bisa melakukan penjernihan fikir, penjernihan hati dan pemurnian jiwa yang berujung pada penyembuhan psikologis. Dr. Masaru Emoto membuktikan bahwa musik dapat mempengaruhi air, sehingga musik yang indah akan membuat air membentuk kristal hexagonal yang indah. Memahami bahwa baik manusia, hewan dan tanaman mengandung air, maka suara musik akan mempengaruhi semua makhluk hidup. Organ-organ manusia mempunyai getaran dengan berbagai frekuensi. Walau frekuensi yang dapat didengar manusia berkisar 20 Hz-20 KHz, frekuensi suara berbagai alat gamelan sangat bervariasi dan memungkinkan terjadinya frekuensi yang sama dengan organ tubuh. Bila getaran suara Gamelan mempunyai frekuensi yang sama dengan suatu organ tubuh yang lemah, maka resonansi yang terjadi dapat memperkuat dan menyembuhkan organ yang bersangkutan. Musik yang harmonis juga akan mebuat sapi merasa tenang dan mempengaruhi sistem kelenjar yang berhubungan dengan susu. Selanjutnya, getaran frekuensi tinggi dari Gamelan akan merangsang ‘stomata’ tanaman untuk tetap terbuka, meningkatkan proses pertumbuhan. Bunga-bunga yang beraneka warna pada umumnya mempunyai panjang gelombang sama seperti panjang gelombang warnanya. Suara alat-alat musik yang bervariasi panjang gelombangnya dapat mempengaruhi organ yang sama panjang gelombangnya. Sebuah lembaga penelitian tentang perkembangan otak di jepang mengadakan riset tentang pengaruh gelombang suara supersonic terhadap perkembangan otak. Gelombang suara supersonic adalah suara yang tidak dapat dideteksi/didengar oleh telinga kita tanpa bantuan alat khusus. Ternyata gelombang suara supersonic mampu menstimulasi peningkatan produksi beberapa hormon penting di otak yang mana sangat baik untuk perkembangan otak. dan ternyata gamelan (Jawa dan Bali) banyak sekali memproduksi gelombang supersonic ini jauh lebih tinggi dari musik klasik. Sesuatu yang mungkin tidak pernah diketahui oleh kita yang mempunyai budaya ini, tetapi justru orang asing yang menelitinya dan mampu memanfaatkannya. Pertanyaan yang sangat menggelitik adalah, kenapa bangsa asing begitu giat menggunakan gamelan sebagai media pendidikan? Sedangkan ditanah kelahirannya gamelan masih saja mendapatkan stigma sebagai seni musik tradisional yang ketinggalan jaman? terjebak pada istilah pelestarian seni tradisi dan tidak melihat gamelan sebagai sebuah media pencerdasan emosional dan estetika. Ada beberapa factor yang membuat gamelan belum maksimal di dunia pendidikan maupun di masyarakat, factor kurangnya keberanian para praktisi gamelan keluar dari pakem yang selama ini dianutnya, pakem dianggap aturan/tatacara yang sudah final sehingga tidak perlu lagi adanya pakem-pakem baru. Kedua adalah factor minimnya para peneliti/ilmuwan dalam seni tradisi (gamelan) tentang kegunaan/efek gamelan bagi kecerdasan emosional anak. Ketiga factor gamelan yang dipresepsikan hanya untuk dimainkan oleh orang dewasa, keempat minimnya komposisi musik gamelan yang khusus dimainkan oleh anak-anak. Kelima hegemoni musik barat yang selalu dipaksakan menjadi acuan dalam pembelajaran musik di Indonesia, padahal sejak era 2000an hingga kini pendidikan musik di Negara maju sudah mulai mengadopsi gamelan sebagai bagian dari pendidikan karakter, karena gamelan dinilai sebagai musik yang humanis, karena nilai-nilai kebersamaan, empati, toleransi dan kolektifitas yang menjadi suatu kekhasan dalam gamelan, karena hal tersebut tidak didapatkan dari musik klasik barat yang cenderung individualis, miskin improvisasi, dan kaku karena harus memainkan sesuai dengan perintah partitur.  

okey dah, siapkah kalian untuk melestarikan budaya ini. kita lihat 60 tahun lagi. Kalo gamelan masih eksis seperti saat ini, maka kita bisa dibilang berhasil.

DHANDHANGGULA


Rabu, 14 Maret 2012

Bawang Abang & Bawang Putih

Ceritra saka Jawa Tengah

Jaman bien kuna, ana ing sawijine desa urip sakaluarga yaiku rama, biyung lan cah ayu arane Bawang Putih. Kaluarga mau dadi keluarga sing bagyo. Nalika Ramane Bawang Putih pahalane mung dagang cilikan, nanging uripe rukun lan dame. Nanging sawijining dina biyunge Bawang Putih lara sing ora bisa ditulungi lan akhire ninggal dunia. Bawang Putih sedih pisan lan ramane uga.


Ing desa lia urip uga janda sing duwe anak sing arane Bawang Abang. Sauwise buyunge Bawang Putih mati, biyunge Bawang Abang kerep maring umahe Bawang Putih. Biyunge sering nggawa panganan, rewangi Bawang Putih resik-resik umah utawa ngancani Bawang Putih lan ramane kandahan. Akhire ramane Bawang Putih kepikir mungkin lewih apik nek mbojo karo beyunge Bawang Abang supayane Bawang Putih ora dewekan maning. Mula kui ramane Bawang Putih mbojo karo beyunge Bawang Abang. Awal mulane beyunge Bawang Abang lan Bawang ulate apik karo Bawang Putih. Nanging suwe-suwe sifat asline keton. Kae kerep ngomei Bawang Putih lan aweh pahalan abot nek ramane Bawang Putih uwis lunga dagang. Bawang Putih kudu lakoni kabeh pahalan umah, nanging Bawang Abang lan beyunge mung males-malesan. Ramane Bawang Putih ora ngerti tindakan mau, wong Bawang Putih ora tau wadul.

Sawijining ramane Bawang Putih lara lan ninggal dunia. Mulai Wektu kui Bawang Abang lan beyunge sing nguwasani kabeh lan gawe ulah semena-mena karo Bawang Putih. Bawang putih ora tau leren. Bawang Putih kudu uwis tangi nalika urung subuh, kanggo nyiapake banyu adus lan sarapan kanggo Bawang Abang lan beyunge. Banjur Bawang Putih kudu aweh pakan kanggo ternake, nyirami kebon lan masui klambi marang kali gede. Sauwise banjur nggosok klambi, beberes omah, lan esih akeh pahalan liane. Nanging Bawang Putih seneng lakoni pahalan kui, amarga Bawang Putih ngarepake sawijing dina biyung tirine bisa seneng karo deweke kaya dene anake dewek.

Esuk iki wis dadi biasane Bawang Putih nggawa keranjang isi klambi sing arep diwasuh ing kali. Karo nembang suara lirih mlaku dlan setapak ing pinggir hutan cilik sing biasa diliwati. Dina kui cuacane cerah banget. Bawang Putih cepet-cepet masui kabeh klambi kotor sing digawa. Saking asike, Bawang Putih ora sadar salah siji klambine keli kegawa arus. Siale klambi sing keli klambine beyung tirine sing paling disenengi. Pas sadar, klambine beyung tirine uwis keli adoh. Bawang Putih usaha nyusuri kali kanggo golet klambi mau, nanging ora ketemu. Karo putus asa bali omah banjur cerita karo beyung tirine.
"Dasar crobo!" bentak beyung tirine. "Aku ora peduli, pokoke ko kudu golet klambi kui! lan aja wani bali omah seurunge ko nemokake. Ngerti.?!"

Bawag Putih kepaksa nuruti karepe beyung tirine. Bawang Putih gagean nusuri kali sing kanggo ngumbai. Srengenge uwis mulai duwur, nanging Bawang Putih durung nemu klambi beyunge. Bawang Putih teliti nggolet klambi beyunge ing saben oyod sing nang pinggir kali, mbokan klambine beyunge kali nang kana. Uwis adoh mlaku lan srengenge wis nang kulon, Bawang Putih weruh tukang angon agi ngadusi kebone. Bawang Putih takon :"Paman, nopo priksa wonten rasukan abrit ingkang keli teng riki? amargi kulo kudu mekto wangsul rasukan meniko."
"Iya cah ayu aku weruh, nek koe ngolet cepetan, mungkin esih bisa ketemu," wangsale paman.
"inggih paman, matur nuwun." Bawang Putih nimbali lan gagean mlayu maning nusuri kali.
Dina wis mulai peteng, Bawang Putih uwis putus asa. Sedela maning wengi, sekang kadoan keton cahya lampu sing asale saka omah gubug ing pinggir kali. Bawang Putih gagean mampir omah kui lan totok lawang.
"Kulonuwun...!salam Bawang putih. Wong wadon tua mbukak lawang.
"Sapa koe nduk?" takon mbah kui.
"Kulo Bawang Putih mbah. Wau kulo madosi rasukan beyunge kulo sing keli. Saniki sampun wengi. Angsal kulo tilar teng mriki wengi niki.?" takon Bawang putih.
"Ulih nduk. Apa klambi sing koe goleti warnane abang?" takon mbahe.
"Nggih mbah, Nopo mbahe priksa?" takon Bawang Putih.
"Iya. Mau klambine nyangkut nang ngarep omahku. Sayang, padahal aku seneng klambi kui," si mbah ngomong.
"Ya aku pan mbelekna klambi kui, tapi cah ayu kudu ngancani aku seminggu nang kene. Uwis suwe aku ora tau kandahan karo sapa-sapa, kepriwe?" njaluke mbahe.
"nggih mbah, kulo bade rencangi mbahe seminggu, napa mbah mboten bosen kalih kulo," jawab Bawang Putih kalih mesem.

Seminggu Bawang Putih manggon karo mbah kui. Aben dina Bawang Putih rewangi mbah pahal pahalan omah. Temtu mbah mau seneng. Wis seminggu, mbah nyeluk Bawang Putih.
"Nduk, wis seminggu koe manggon nang kene. Lan aku seneng amarga koe sregep lan ngabekti. Janjine aku koe ulih nggawa bali klambi beyungmu. Lan siji maneh, koe ulih milih salah siji kang loro waluh iki kanggo hadiah," omonge mbahe. awale Bawang Putih moh nerima pawehe mbahe tapi dipaksa. Banjur Bawang Putih milih waluh sing cilik. "Kulo wedos mboten kiat mbekto sing ageng," omonge Bawang Putih. Mbah mesem lan nganter Bawang Putih tekan ngarep omah.

Dung tekan omah, Bawang Putih ngewehna klambi abang gone beyung tirine, banjur Bawang Putih lunga meng dapur arep mbelah waluh kuning mau. Banget kagete Bawang Putih nalika waluk kui kebelah, njerone isine emas permata akeh banget. Bawang Putih njetit saking senenge lan aweh ngerti kejadian kui marang beyung tirine lan Bawang Abang karo serakah langsung ngrebut emas permata kui. Kabeh maksa Bawang Putih nyeritakake kepriye bisa olih hadiah ki. bawang Putih langsung cerita apa anane.

NGrungu ceritane Bawang Putih, Bawang Abang lan beyunge nduweni rencana kanggo nglakokake apa sing lakokake Bawang Putih nanging saiki Bawang Abang sing pan mangkat. Bawang Abang langsung maring omah mbah tua nang pinggir kali. Kaya Bawang Putih, Bawang Abang dijaluki manggon seminggu kanggo ngancani. ora kaya Bawang Putih sing sregep, selama seminggu Bawang Abang gur males-malesan. Umpama pahal ya pahalane ora tau beres lan dipahali asal-asalan. Uwis seminggu mbah ngolihna Bawang Abang mulih.
"Bilih Mbah maringi waluh dateng kulokangge hadiah sampun ngrencangi seminggu?" takon Bawang Abang. Mbah mau kepaksa prentah Bawang Abag milih salah siji kang loro waluh sing ditawarake. Gagean Bawang Abang njimot waluh sing gede lan tanpa ngucapaken maturnuwun, mbah geleng-geleng trus lunga.

Gutul omah Bawang abang langsung nemoni beyunge lan karo senenge ndelengaken waluh sing digawa. Amarga wedi Bawang Putih njaluk bagian, prentah Bawang Putih lunga meng kali. Banjur ora sabar waluh dibelah. Nanging udu emas permata sing metu seka waluh kui, nanging kewan-kewan wisanen kaya ula, kalajengking lan liane. Kewan-kewan mau langsung nyerang Bawang Abang lan beyunge kanthi mati. Kui walesan kanggo wong sing serakah.
MISTERI GUNUNG BROMO

Jaman bien nalika Dewa-Dewa esih seneng mudun marang dunia saka kayangan, nalika kui kerajaan Majapait lagi kena serangan saka daerah-daerah. Wargane pada bingung golet panggonan kanggo ngungsi, pada wae karo para Dewa. Wektu kui Dewa mulai lunga marang sawijining panggonan, nang sekitare Gunung Bromo.
Gunung Bromo esih tenang, ngadek dislimuti kabut putih. Dewa-dewa sing teka marang panggonan kui ing sekitare Gunung Bromo, semayam ing lereng Gunung Pananjakan. ing panggona kui bisa weruh Srengenge munggah seka wetan lan Srengenge sirep seka kulon. Sekitare Gunung Pananjakan, panggonan Dewa-Dewa semayam, ana uga panggona kanggo pertapa. Pertapa kui mau saben dina pahalane megur muja lan ngening cipta. Sawijine dina sing mbahagiakake, bojo kui lairake anak lanang. Raine ganteng, cahyane terang. Mertandakake anak sing lair saka titisane jiwa sing suci. Wiwit lair anak kui keton sehat lan kuat sing luar biasa. Wiwit lair, anak Pertapa kui wis bisa ngetokake suara seru. Gegeman tangane seret banget, tendangan sikile uga kuat. Ora kaya anak lia umume, bayi kui diarani Joko Seger, sing artine sing sehat lan kuat.

Ing panggonan lia sekitare Gunung Pananjakan, wektu kui ana anak wadon lair saka titisan Dewa. Raine ayu lan elok. Siji-sijine anak sing paling ayu dewek ing panggonan kui. Wiwit dilairake, udu umume bayi lair, meneng ora nangis wektu
dilairake seka rahim beyunge. Merga kui, wongtuane ngarani bayi iku Rara Anteng.

Rara Anteng sengsaya dina sengsaya dadi anak remaja sing ayu. Garis-garis ayune metu jelas saka raine. Rara Anteng terkenal tekan daerah-daerah. Akeh putera raja pada nglamar Rara Anteng, nanging ditolak, amarga Rara Anteng wis kepincut karo Joko seger. Sawijining dina Rara anteng dilamar Bajak sing sekti lan kuat. bajak kui terkenal jahat banget. Rara Anteng terkenal alus atine ora wani nolak pelamar sekti kui. Merga kui Rara anteng njaluk supaya di gawekna segara ing tengah-tengahing gunung. Dikira penjalukan sing aneh supaya pelamar sekti mau ora bisa nyanggupi. Segara kui mau kudu di gawe ing sewengi, yaiku diwiwiti srengenge sirep tekane srengenge munggah. Disanggupi penjalukan Rara Anteng kui.

Bajak sekti mau mulai gawe segara nganggo batok saka krambil lan meh rampung. Weruh kenyataan sing kaya kui, atine Rara Anteng gelisah ora tenang. Kepriwe carane gagalaken lautan sing agi di gawe Bajak kui? Rara Anteng mikir nasibe, Rara Anteng ora bisa urip karo wong sing ora disenengi. Banjur Rara Anteng golet cara supaya bisa gagalaken usahane Bajak mau. Banjur Rara bisa nemu cara yaiku nutu pari ing tengah wengi. alon-alon suara alu nangekake jago sing pada turu. Kluruk jago saut-sautan, kaya fajar wis metu, nanging wargane durung nglakoni kegiatan esuk. Bajak rungu jago kluruk, nanging benang putih saka wetan urung metu. Berati fajar teka urung wektune. Mikir nasib siale, banjur batok sing dinggo kanggo gawe lautan mau di buang, gigal tengkurep nang jejere Gunung Bromo lan malih dadi gunung diarani gunung Batok.

Gagale Bajak gawe laut ing tengah-tengah gunung Bromo, ati Rara Anteng seneng banget. Rara Anteng nerusake hubungane karo Joko seger. Banjur Rara Anteng lan Joko Seger dadi pasangan sing bagya,amarga lorone pada senenge. Pasangan Rara Anteng lan Joko Seger gawe panggonan lan mimpin ing kawasan Tengger utawa Purbawasesa Mangkurat Ing Tengger, sing aweh pengerti "Panguasane

Tengger sing Budiman". Aran Tengger di jimot saka akhire suku kata aran Rara Anteng lan Joko Seger. Tengger uga nduweni makna Tenggering Budi Luhur utawa menehi ngerti babagan moral sing duwur, simbul ketenangan sing abadi. Saka wektu meng wektu warga Tengger urip makmur lan dame, nanging panguasa ora ngrasa bagya. amarga wis suwe mbina umah tangga urung nduweni momongan. Banjur nduweni keputusan munggah meng pusuke gunung Bromo kanggo semedi nggudi percaya karo sing Kuasa supaya diwei momongan.

Ijig-ijig ana suara gaib sing ngomong semedine arep dikabulaken nanging kanggo syarat wis olih momongan, anak sing bungsu kudu dikorbanaken meng kawah gunung Bromo. Pasangan Rara Anteng lan Joko Seger nyanggupi banjur olih momongan 25 anak
lanang wadon, nanging naluri wong tua tetep ora tega enggane kelangan anakae. Carane Rara anteng lan Joko Seger ngingkari janjine, Dewa murka lan ngancem arep gawe malapetaka, banjur langit dadi peteng kawah gunung Bromo nyemburake geni.

Kesuma anak bungsune ilang nang geni lan mlebu meng kawah Bromo, banjur ana suara gaib :"Sedulur-sedulurku sing aku tresnani, aku wis dikorbanaken meng wong tuane dewek lan Hyang Widi nyelametake koe pada. Urip sing dame lan tentrem,
sembahen Hyang Widi. Aku elingaken supayane aben wulan Kasada ing dina ke-14 nganakake sesajen kanggo Hyang Widi ing kawah Bromo.

Upacara rutin kui dilakoni turun temurun marang warga Tengger lan aben taune dianakake upacara Kasada ing Poten lautan pasir lan kawah gunung
Bromo.

ARANE GHODONG

1.Cocorbebek(tibo urip) 2.Dadhap(tamla) 3.Aren(dliring) 4.Asem(sinom) 5.Klopo(blarak) 6.Kelor(limaran) 7.Kecipir(cethithil) 8.Kates(gapleng) 9.Kacanglanjaran (lembayung) 10.Lombok(sabrang) 11.Pari(damen) 12.Randu(baladewa) 13.Tales(lumbu) 14.Turi(pethuk)
13.Jati(jompong) 14.Jarak(bledeg) 15.Jarakkebo(lemeh2) 16.Jambe(precel) 17.Gebang(kagang) 18.Gedhanggaring(klaras) 19.Krambilpupus(janur) 20.Lembayung(lirih) 21.Kacangbrol(rendeng) 22Mlinjo(so) 23.Pring(elarmanyura) 24.Siwalan(lontar) 25.Telo(jlegor) 26.Widoroputih(trawas)

ARANE WIT

arén - ruyung
 gedhang - debog
 jagung - tebon
 jambé - pucang
 kacang - réndéng
 kapuk - randhu
 krambil - glugu
 mlinjo so - bégo
 pari - damén
 pohong - bonggol
 pring enom - bung
 pring tuwa - bungkilan
 siwalan tal - bogor
 téla - lung

ARANE KEMBANG

Wit                                                             Arane Kembang/Jenenge Kembang
Aren -----------------------------------------------------------    Dangu
Blimbing    -------------------------------------------------------Maya
Blutru    ----------------------------------------------------------Montro
Cengkeh   ------------------------------------------------------- Polong
Cubung   --------------------------------------------------------- Torong
Dhadhap    --------------------------------------------------------Celung
Duren    -----------------------------------------------------------Dlongop
Ganyong ------------------------------------------------------   Puspanyidra
Garut   -----------------------------------------------------------  Grameng
Gebang -------------------------------------------------------------krandhing
Gedang   ----------------------------------------------------------- tuntut
Gembili   ---------------------------------------------------------- seneng
Jagung    -----------------------------------------------------------Sinuwun
Jambe   ----------------------------------------------------------- Mayang
Jambu   ------------------------------------------------------------- Karuk
Jarak   --------------------------------------------------------------- Juwis
Jati   ---------------------------------------------------------------- Janggleng
Jengkol -----------------------------------------------------------   Kecuwis
Kacang----------------------------------------------------------    Besengut
Kanthil  ---------------------------------------------------------  Gadhing
Kapas  --------------------------------------------------------------  Kadi
Kara  ------------------------------------------------------------------  Kepek
Kecipir --------------------------------------------------------------   Cethethet
Kelor  -------------------------------------------------------------  Limaran
Kemlandhingan--------------------------------------------------    Jedhidhing
Kencur  ----------------------------------------------------------------  Sedhet
Tales  -----------------------------------------------------------------  Pancal
Kluwih   -------------------------------------------------------------- Onthel
Kopi  ------------------------------------------------------------  Blanggreng
Krambil  -----------------------------------------------------------  Manggar
Lombok  -------------------------------------------------------------  Menik
Mlinjo  ----------------------------------------------------------------  Kroto
Nangka   -------------------------------------------------------------- Angkup
Pace  ------------------------------------------------------------------ nyrewenteh
Pete ---------------------------------------------------------------------   Pendul
Pohung/Tela---------------------------------------------------------- Ingklik
Pring   ---------------------------------------------------------------- Krosak
Randu  ----------------------------------------------------------------  Karuk
Salak ---------------------------------------------------------------   Ketheker
Suruh ------------------------------------------------------------------   Drenges
Tebu   ------------------------------------------------------------------ Glagah
Timun----------------------------------------------------------------    Montro
Widara Putih----------------------------------------------------------   Rejasa